OESOEKOE BLOG
selamat datang di blog pribadi Hariono La Pili
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh
terimakasih atas kunjungan anda...
Blog ini adalah blog pribadi berisi tentang aktivitas keseharian dan tanggapan saya tentang sesuatu yang dipandang perlu untuk di tanggapi terutama mengenai perkembangan dunia matematika dan perekonomian lokal, nasional dan internasional
Jumat, 24 Desember 2010
Kumpulan Makalah Filsafat Ilmu
saya minta maaf kawan2 sekalian saya baru sempat upload file kumpulan makalah filsafat ilmu. untuk dowload klik disini
Kamis, 16 Desember 2010
Bahan MID Statistika Ekonomi
Berikut saya lampirkan file tugas MID Statistika Ekonomi untuk download klik disini
Kamis, 11 November 2010
Bahan Mid Test Mikro Ekonomi
Berikut saya lampirkan kumpulan makalah teman2 dari materi 1 hingga materi 5, sebagai bahan Mid Test Mikro Ekonomi. Unduh di sini
Senin, 04 Oktober 2010
MEKANISME PASAR: PERMINTAAN, PENAWARAN
Masalah ekonomi sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Tetapi ilmu ekonomi baru muncul di abad 18, melalui buku Adam Smith yang berjudul An Iquiri Into The Nature And Causes Of The Welth Of Nation yang kemudian dikenal sebagai The Welth Of Nation (1776). Itulah sebabnya Adam Smith dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi moderen. Bukan berarti sebelum masa itutidak ada pemikir yang tertarik pada masalah ekonomi. Plato, Fisuf Yunani abad 4 sebelum masehi, Thomas Aquinas, rohaniwan Kristen abad 13 masehi, adalah 2 dari beberapa pemikir yang mendahului adam smith. Tetapi mengapa ilmu ekonomi belum muncul sampai masa adam smith? Jawabannya adalah baik plato maupun Aquinas mencoba memecahkan masalah ekonomi dengan pendekatan moral dan teologis. Sedang kan smith melihatnya dari sudut rasionalitas. Misalnya pada zaman dahulu kemiskinan dianggap sebagai takdir. Tetapi semenjak zaman modern pada abad 18 kemiskinan dipandang ada kaitannya dengan ketidak mampuan bekerja produktif atau karena tidak memiliki tanah. (Rahardja.P dan Manurung. M. 2006)
Lebih lengkap dowload di sini (makalah) atau di sini (ppt)
Lebih lengkap dowload di sini (makalah) atau di sini (ppt)
Materi Kuliah & Pembagian Kelompok
downlod link untuk materi kuliah dan presentasi
Makro: Kelompok 1 (pandangan klasik, ppt pandangan klasik), Kelompok 2 (Pendapatan nasional, ppt pendapatan nasional)
Mikro: Kelompok 1 (di atas), Kelompok2 (Elastisitas, ppt Elastisitas)
materi kuliah Filsafat Ilmu : klik disini dan disini, materi tiga
download link untuk pembagian kelompok mata kuliah
Makro Ekonomi Madya : klik here
Mikro ekonomi Madya : klik disini
Makro: Kelompok 1 (pandangan klasik, ppt pandangan klasik), Kelompok 2 (Pendapatan nasional, ppt pendapatan nasional)
Mikro: Kelompok 1 (di atas), Kelompok2 (Elastisitas, ppt Elastisitas)
materi kuliah Filsafat Ilmu : klik disini dan disini, materi tiga
download link untuk pembagian kelompok mata kuliah
Makro Ekonomi Madya : klik here
Mikro ekonomi Madya : klik disini
Kamis, 08 Januari 2009
Model Matematika Difusi Air pada Beton Biasa
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, sejak zaman dahulu telah dikenal fungsi bahan sejenis semen. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, pada awalnya perekat dan penguat bangunan ini merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu vulkanis. Ada juga yang mengguanakan bahan lain, sebagai contoh: Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia ataupun jembatan di China yang menggunakan ketan sebagai perekat; Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di India; serta bahan lainnya sebagaimana yang digunakan pada bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton.
Setelah pada abad ke-18 tepatnya pada tahun 1824 Joseph Aspdin seorang insinyur berkebangsaan Inggris, mengurus hak paten ramuan yang selanjutnya diberi nama semen portland. Dinamai demikian karena warna hasil akhir olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak digunakan untuk bangunan.
Beton merupakan bahan konstruksi yang paling sering dan banyak digunakan dalam pembuatan struktur bangunan. Beton memiliki banyak keunggulan sebagai material struktur bangunan, diantaranya memiliki kuat tekan yang tinggi (tergantung desainnya), tahan terhadap suhu tinggi (diatas suhu 200 oC kuat tekan beton sudah mulai berkurang).
Beton didapat dengan mencampurkan semen, agregat (aggregate) halus, agregat kasar, air, dan kadang-kadang campuran lain. Semen memiliki sifat adhesif (adhesive) dan kohesif (cohesive) yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi suatu massa yang padat, perubahan dari material lunak menjadi material padat ini terjadi akibat suatu proses kimia dengan adanya air.
Kekuatan beton tergantung dari banyak faktor; antara lain : proporsi dari campuran, kondisi temperatur dan kelembaban dari tempat dimana campuran diletakkan dan mengeras/mengering. Proporsi campuran yang dimaksud di atas adalah pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar dan halus, air dan berbagai jenis campuran. Perbandingan dari air terhadap semen merupakan faktor utama penentuan kekuatan beton. Semakin rendah perbandingan air-semen, semakin tinggi kekuatan tekan. Suatu jumlah tertentu air diperlukan untuk memberikan aksi kimiawi di dalam pengerasan beton; kelebihan air meningkatkan kemampuan pengerjaan (mudahnya beton untuk dicorkan) akan tetapi menurunkan kekuatan.
Namun sebagaimana material struktur bangunan lainnya (baja, kayu dll), beton tidak terlepas dari kerusakan-kerusakan yang dapat mengurangi durabilitasnya. Kerusakan-kerusakan ini dapat disebabkan antara lain oleh kesalahan perencanaan, kesalahan pelaksanaan, kesalahan penggunaan atau karena pengaruh eksternal/lingkungan dimana struktur beton itu berada.
Jenis kerusakan yang terjadi pada beton diantaranya, retak, susut, rangkak, voids (honey combing, sand streaking, bugholes dan form scabbing), spalling, scaling, erosion, drumminess, akibat serangan kimia (asam sulfat, reaksi alkali, klorida), serangan fisik (beban berlebih, suhu, gempa, beban siklis dll)Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa diantara jenis kerusakan pada beton adalah terjadinya retakan, susu, dan rangkak, serta disebutkan pula bahwa perbandingan dari air terhadap semen merupakan faktor utama penentuan kekuatan beton. Oleh karena retakan, susut, dan rangkak biasanya terjadi akibat ketidak seimbangan komposisi air pada campuran, dipandang perlu mengetahui model matematika proses difusi pada beton yang diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan metode pengeringan optimum sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya retakan pada beton.
Setelah pada abad ke-18 tepatnya pada tahun 1824 Joseph Aspdin seorang insinyur berkebangsaan Inggris, mengurus hak paten ramuan yang selanjutnya diberi nama semen portland. Dinamai demikian karena warna hasil akhir olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak digunakan untuk bangunan.
Beton merupakan bahan konstruksi yang paling sering dan banyak digunakan dalam pembuatan struktur bangunan. Beton memiliki banyak keunggulan sebagai material struktur bangunan, diantaranya memiliki kuat tekan yang tinggi (tergantung desainnya), tahan terhadap suhu tinggi (diatas suhu 200 oC kuat tekan beton sudah mulai berkurang).
Beton didapat dengan mencampurkan semen, agregat (aggregate) halus, agregat kasar, air, dan kadang-kadang campuran lain. Semen memiliki sifat adhesif (adhesive) dan kohesif (cohesive) yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi suatu massa yang padat, perubahan dari material lunak menjadi material padat ini terjadi akibat suatu proses kimia dengan adanya air.
Kekuatan beton tergantung dari banyak faktor; antara lain : proporsi dari campuran, kondisi temperatur dan kelembaban dari tempat dimana campuran diletakkan dan mengeras/mengering. Proporsi campuran yang dimaksud di atas adalah pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar dan halus, air dan berbagai jenis campuran. Perbandingan dari air terhadap semen merupakan faktor utama penentuan kekuatan beton. Semakin rendah perbandingan air-semen, semakin tinggi kekuatan tekan. Suatu jumlah tertentu air diperlukan untuk memberikan aksi kimiawi di dalam pengerasan beton; kelebihan air meningkatkan kemampuan pengerjaan (mudahnya beton untuk dicorkan) akan tetapi menurunkan kekuatan.
Namun sebagaimana material struktur bangunan lainnya (baja, kayu dll), beton tidak terlepas dari kerusakan-kerusakan yang dapat mengurangi durabilitasnya. Kerusakan-kerusakan ini dapat disebabkan antara lain oleh kesalahan perencanaan, kesalahan pelaksanaan, kesalahan penggunaan atau karena pengaruh eksternal/lingkungan dimana struktur beton itu berada.
Jenis kerusakan yang terjadi pada beton diantaranya, retak, susut, rangkak, voids (honey combing, sand streaking, bugholes dan form scabbing), spalling, scaling, erosion, drumminess, akibat serangan kimia (asam sulfat, reaksi alkali, klorida), serangan fisik (beban berlebih, suhu, gempa, beban siklis dll)Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa diantara jenis kerusakan pada beton adalah terjadinya retakan, susu, dan rangkak, serta disebutkan pula bahwa perbandingan dari air terhadap semen merupakan faktor utama penentuan kekuatan beton. Oleh karena retakan, susut, dan rangkak biasanya terjadi akibat ketidak seimbangan komposisi air pada campuran, dipandang perlu mengetahui model matematika proses difusi pada beton yang diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan metode pengeringan optimum sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya retakan pada beton.
Langganan:
Postingan (Atom)